Tuesday, March 8, 2011

Cinta, Rindu dan Penantian


Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis.

Bismillahirrahmanirrahim,
Apa kabar hati? Hatiku sedang jatuh cinta :) Cintaku yang pertama jatuh kepada Dia sang Maha Cinta. Dibuatnya aku tergila-gila. Ya, bagaimana tidak? Setiap hembusan nafas dan detak jantungku selalu tercurah kasih dan sayangNya. Cinta yang sudah tak terbendung lagi kini berubah menjadi sebuah kerinduan. Kerinduan untuk segera berjumpa. Penantian panjangku… Duhai Engkau yang nyawaku berada dalam genggaman, aku rindu. Aku ingin pulang. Aku rinduuuuuuuuu (╥﹏╥)

Lalu cintaku yang kedua jatuh kepada ikhwan sempurnaku, Nabi Muhammad saw :) Kekasih Allah ini membuatku tergila-gila. Akhlak mulianya, ketampanan serta keshalihannya membawa cintaku berujung pada sebuah kerinduan. Kerinduan yang tak terperi. Jika mampu ingin aku memeluk dirinya, aku ingin melihat wajahnya. Tidakkah sama apa yang engkau rasakan wahai saudaraku? Manusia mulia yang diakhir hayatnya pun tak memikirkan dirinya, tak memikirkan keluarganya apalagi hartanya. Tapi yang beliau ingat adalah Umatnya :) Allahummashalli’ala sayidina Muhammad. Saudaraku, pernahkah engkau mendengar sebuah cerita tentang kerinduan beliau terhadap ummatnya? Akan aku ceritakan…

Suatu hari di masjid Nabawi, Rasulallah dan para sahabatnya sedang duduk berbincang. Lalu Rasulallah mengajukan sebuah pertanyaan, “Tahukah kalian siapa yang paling mulia disisi Allah?” Para sahabat menjawab, “para malaikat, yaa Rasulallah.” Beliau tersenyum dan berkata, “tentu malaikat mulia, karena mereka dekat dengan Allah. Tapi bukan itu yang aku maksud.” Para sahabat berkata, “para nabi dan rasul, yaa Rasulallah” beliau kembali berkata, “tentu mereka mulia, karena mereka langsung menerima wahyu dari Allah. Tapi bukan itu yang aku maksud.”  Para sahabat kembali berkata, “mungkin kami para sahabatmu, yaa Rasulallah.”  Beliau tersenyum seraya berkata, “tentu kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian berjuang bersama-sama denganku. Tapi bukan itu yang aku maksud.” Para sahabat bingung, lalu mereka berkata, “Allah dan RasulNya yang paling tahu.” Tiba-tiba Rasulullah merunduk, pundaknya berguncang hebat, air matanya mengalir. Beliau berkata, “maukah aku tunjukkah siapa yang kedudukannya paling mulia disisi Allah kelak? Mereka adalah sebuah kaum yang lahir setelah aku tiada. Mereka tak pernah melihatku, mereka tak pernah bertemu denganku, mereka tak pernah bersama-sama denganku. Tapi mereka rindu kepadaku, dan aku pun rindu dengan mereka.”
Allahummashali’ala sayidina Muhammad :(

Rindu kami padamu yaa Rasul, rindu tiada terperi… Jangan palingkan wajahmu kelak di Padang Mahsyar yaa Rasulullah. Kami umatmu, kami rindu :(

Yaa Allah, sungguh indah agamaMu. Sungguh mulianya akhlak kekasihMu. Maafkan kami, ampuni kami jika selama ini kami lupa. Kami lupa bahwa Engkaulah Sang Maha Cinta itu. Kami lupa jika Muhammad itulah panutan kami. Astaghfirullah…
Saudaraku yang aku sayangi karena Allah, semoga kelak cinta, rindu dan penantian ini bermuara dalam keindahan, keindahan syurganya Allah, amiiiiiiinnnnn :D

Alhamdulillahirabbil’alamiin -- salam ukhuwah

No comments:

Post a Comment